Senin, 20 Desember 2010

Tolong, jangan jadikan kekurangan kami sebagai bahan candaan kalian...

Tolong, jangan jadikan kekurangan kami sebagai bahan
candaan kalian...
Sungguh heran betapa tanpa bebannya kalian
meniru-niru kelemahan kami seolah-olah hal tersebut
lucu
Bukan salah kami bila terlahir tidak seperti kalian,
bukan maksud kami pula untuk menjadi aneh...memang,
kami tidak dapat berlaku sebagaimana mestinya, kami
kurang sanggup untuk melakukan hal-hal normal
seperti yang kalian lakukan dengan mudahnya
tapi, intisari kehidupan dari kau dan aku pastilah
sama..kita sama-sama tercipta dari tangan seniman
terhebat, Tuhan yang Maha Agung...
aku percaya, Tuhan pasti memiliki tujuan dari
penciptaan kami, sebagaimana aku juga percaya bahwa
kami sama sempurnanya seperti kalian...tak ada yang
sia-sia dimuka bumi ini.
Maaf, mungkin kami sedikit iri dengan kalian,
mungkin kami iri dengan kemudahan yang kalian
terima, namun izinkanlah rasa iri ini kami jadikan
sebagai pemacu semangat kami untuk terus hidup,
menjadi alasan bahwa kami pun sanggup untuk
melakukan itu...kami pasti sanggup melakukannya,
kami hanya berbeda satu tangan, satu kaki, atau
berbeda beberapa anggota tubuh dengan
kalian...ah,kurasa itu tidak masalah, yang
terpenting kami masih memiliki hati, masih diberikan
nyawa (kehidupan) dan masih diberi kesempatan untuk
menikmati dunia ini...terima kasih Tuhan
Tidak banyak yang kami minta dari kalian, hanya agar
tidak menjadikan kekurangan kami sebagai bahan
candaan kalian, mungkin itu sudah hak asasi kalian
untuk bertingkahlaku seperti yang kalian mau, tapi
kami pun punya hak untuk dihargai dengan
layak...karena kami sama manusianya dengan kalian



sebelumnya saya mohon maaf sebesar-besarny bila saya
menulis ini dari sudut pandang kalian (orang-orang
dengan kebutuhan khusus), seolah-olah saya paling
mengerti perasaan kalian, tetapi entah kenapa saya
merasa simpati yang terdalam terhadap kalian,
khususnya karena saya memiliki adik dengan sindrom
down....dan jujur, sayapun muak terhadap
manusia-manusia sombong yang melupakan kodratnya
dengan merendahkan orang lain seolah-olah dirinya
yang paling sempurna...

saya memiliki seorang adik dengan kebutuhan khusus
karena ia mengidap sindroma down, banyak julukan
yang diberikan padanya...cacat, idiot, anak slb,
dsb...entah kau menyebutnya ap, tapi bagiku ia tetap
seorang adik yang terlahir sama sempurnanya,
kalaupun ingin dibilang berbeda, saya akan
menganggapnya "spesial"...ia telah mengajari saya
banyak hal tentang kehidupan ini, tentang
kesederhanaan kebahagiaan...bahwa hidup ini indah,
kau bisa menikmatinya tanpa perlu banyak
syarat...nikmati saja
ia terlahir didunia ini tidak seperti manusia pada
umumnya, ia terlahir dengan beberapa kekurangan, ia
membutuhkan usaha keras dan waktu yang lebih lama
untuk melakukan hal-hal normal seperti merangkak,
berjalan, makan dll...kagumku terhadap kedua
orangtuaku yang tak henti-hentinya berharap dan
berjuang agar anak keduanya itu bisa hidup normal,
waktu itu aku tak terlalu mengerti mengapa mereka
begitu mencurahkan kasih sayang terhadapnya,
sekarangpun aku tak terlalu mengerti mengapa aku
begitu menyayanginya, entahlah,kurasa perasaan itu
tak perlu alasan, ia muncul dengan sendirinya dan
semestinya...satu hal yang terus kutekankan, bahwa
aku akan selalu melindungi, menyayangi dan
menjaganya...
waktu terus berlalu hingga saat ini, aku bersyukur
ia sudah dapat melakukan banyak hal, ia bisa
berjalan, berlari, bahkan bersepeda...ia sanggup
makan dan minum sendiri, bahkan mengambil makanannya
sendiri dari dapur (walau terkadang
berantakan)...dengan penglihatannya yang terbatas
(dulu ia nyaris buta oleh katarak) ia sudah bisa
melihat benda-benda berukuran kecil...ia bisa berkomunikasi dengan caranya yang unik
ah, tak sanggup rasanya aku bisa harus mengalami seperti apa yang dialami oleh adikku...tapi entah kenapa, tak kulihat kesedihan dimatanya, tak kulihat kemuraman diwajahnya dan tak kurasa ada keluhan-keluhannya atas hidupnya...hanya ada kebahagiaan,
kadang kurasa hidup tak adil baginya, namun kuyakin Tuhan pasti memberikan yang terbaik...kehadirannya menjadi pelita dalam hidupku, mengajarkanku untuk terus tersenyum tak peduli bagaimana pahitnya hidup...
terima kasih adikku, terima kasih Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar