Terima kasih kau telah sudi turun kembali
Terima kasih kau sudi menghampiriku
Membasuh kering luka ini
Membuai dalam belaian dinginmu
Hujan...tahukah betapaku sangat merindukanmu
Membayangkan kita berdansa dalam harmoni irama alam
Tak perlu aku akan pelangi
Cukup engkau...iya, aku hanya menginginkanmu hujan
Tak peduli betapa indahnya pelangi
Bagiku ia semu
Bagiku ia hanya dinikmati oleh orang-orang picik
Yang hanya mengharap keindahan menghiraukan keajaiban penciptaannya
Yang hanya ingin menatap keindahan dari jauh tanpa keterlibatan dengannya
Sementara bersamamu
Aku bisa merasakan sukma dan ragaku bersatupadu sempurna
Tak hanya melalui indera penglihatanku kita bersua
Hampir seluruh tubuh ini bisa merasakan dan menikmati kehadiranmu
Rasa sejuk yang menyeruak melalui kulitku
Aroma simfoni alam yang berbaur dengan titisan airmu selalu bisa menenangkanku
Mengalahkan beribu-ribu aroma imitasi parfum yang ada
Dan...Aaah tak pernah kulupakan ciumanmu
Saat ku menengadahkan wajah dan kau membalasnya dengan belaian mesra
Lembut mengalir disela-sela bibirku
Meringankan laraku
Memudarkan biruku
Terima kasih sekali lagi hujan...
Dan maaf bila aku mempersonifikasikan dirinya dalam hadirmu
Karena dalam dirimu selalu terdengar lagu yang hanya bisa terdengar oleh mereka yang rindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar